Friday, March 9, 2012

School of Life part 30 : Sustainable Seafood

Kali ini mari kita sedikit membantu menyelamatkan lingkungan terutama laut. Ikan-ikan laut yang biasa kita makan itu ternyata ga semua bersahabat dengan lingkungan, konsumsi ikan yang berlebih juga dapat membahayakan ekosistem laut. Beberapa species seperti hiu, krapu dan kakap mengalami penurunan populasi secara serius di laut lepas, beberapa bahkan sudah tidak dapat ditemui lagi. Beberapa species langka juga sering diperjual belikan dan dijadikan konsumsi publik padahal dapat menyebabkan kepunahan. Hmm kalo kondisi kaya gini terus menerus terjadi mungkin 10-20 tahun lagi kita diving, populasi ikan akan menurun drastis karena populasi ikan akan terus menurun. Kunjungi www.wwf.or.id/seafoodguide untuk lebih lengkapnya.

Hindari makan ikan dan juga mahluk laut ini :

  • Abalone (dilindungi oleh negara), ini biasa ditemukan di restoran top end. Padahal ikan ini langka.
  • Kuda laut, beberapa kepercayaan mengkonsumsi kuda laut dapat meningkatkan stamina seksual, tapi ga keren nyet makan kuda laut. Lebih lucu kalo dilihat di bawah laut.
  • Krapu dan kakap ini memang makan yang biasa dimakan sehari-hari, tapi dengan meningkatnya konsumsi publik, populasi ini mengalami penurunan drastis dan cukup serius. Pertimbangkan lagi kalo mau makan krapu atau kakap.
  • Telur Penyu, berdasar uu konservasi sumber daya alam dan pp no 7 tahun 1999, penyu itu dilindungi karena terancam punah. Makan telurnya sama sekali ga boleh!!
  • Hiu, setiap kali gw diving gw uda jarang banget liat hiu. Karena banyak banget over fishing dan siripnya berharga mahal. Hiu itu mungkin sekarang uda langka, jadi gausa lah makan siripnya. Mahal pula, dan inget mengandung merkuri yang bahaya bagi tubuh.
  • Lumba-lumba, hmmm lumba lumba tuh lucu dah, masa ada yang tega makan!!
  • Pari, jumlah pari juga mengalami penurunan yang drastis, hindari yak..
  • Udang, hmm sebenernya udang banyak dibudidayakan di tambak, beberapa species harus dihindari seperti lobster, gola, dan udang karang.
  • Kepiting Kenari, kelapa, populasi ini sangat langka dan dilarang oleh pemerintah.

- Lengkapnya lihat ke web WWF yak.

Yang aman dikonsumsi :

- Barakuda, tapi ini juga banyak yang ditangkap dengan menggunakan pukat harimau, sangat mengganggu ekosistem. Tapi masih ok.
- Cakalang
- Cumi
- Kembung
- Kepiting biasa
- Kerang dara
- Ikan kuwe
- Ikan Mahi-mahi
- Tenggiri
- Tuna
- Tongkol

So be responsible yah dengan ekosistem laut kita. Jangan sampai keragaman hayati di lautan di Indonesia hilang.

Seafood itu emang enak tapi kolesterolnya juga bisa membunuh loh :D.

Eat Them All : Yoshinoya Rice Bowl

Hmm..Sebenernya gw ga gitu suka fast food, tapi penasaran ama yang namanya Yoshinoya, kebetulan kemarenan gw nyobain yang namanya original beefnya, hmmmm bisa dibilang dengan harga sekitar 30ribu porsinya cukup besar, ochanya pun bisa refill, ga perlu khawatir beli minum dua kali, tapi kalo rasa agak standar, jadi jangan berharap banyak tapi kalo dibanding hokben sih gw lebih milih yoshinoya, mungkin karena gw bosen ama hokben sih..yah perlu dicoba lah makan yoshinoya. Kalo ga salah ada di puri, pim, mkg, ga tau lagi..sekali mungkin kurang tapi dua kali itu too much :)

Thursday, March 8, 2012

School of Life part 29 : Ironi sebuah rumah sakit

Pas di Manado gw sering ke rumah sakit, ada tabrakan ini itu lah, sampe salah satunya adalah boss gw nabrak bocah yang lagi ngebut motor, sampe kaki patah. Hmm karena gw yang ngurus ke rumah sakit, gw nemuin beberapa korban kecelakaan atau ada yang sakit sampai tidak sadarkan diri itu sangat kerepotan dengan tingkah rumah sakit. Minta deposit uang yang tidak sedikit, isi form ini itu. Nah kalo telat penanganan terus meninggal salah siapa donk?Sering banget gw nemuin orang ga masuk rumah sakit karena ga kuat bayar obat dan dokter.

Hmm kenapa obat itu mahal?

Memang ada obat generik, tapi tidak semua ada obat generiknya. Beberapa obat yang barkualitas berasal dari perusahaan ternama dari Eropa, Pfi*er misalnya pada tahun 2010 mendapat net income sebesar 8.2 Billion Dollar, kalo dikalo 9rb Rupiah uda 73 Trilyun. Wow, angka yang fantastis, dan masih banyak perusahaan pharmasi di dunia yang angka penjualannya sangat hebat dan mendapat income milliaran dollar per tahun. Hmm, kalo nyeleneh si mereka mengambil keuntungan dari setiap orang yang sakit. Namun mereka juga bisa dianggap sebagai penyelamat para orang orang sakit, mereka menemukan obat yang dapat menyembuhkan beberapa penyakit ganas. Tergantung dari cara pandang kita mau melihat sisi negatif atau positif. Yang jelas sekarang masih banyak orang miskin yang meninggal karena sakit, tepatnya karena tidak bisa membayar biaya obat yang mahal. Sebuah ironi yang pedih.

Sekarang rumah sakit.

Pernah dirawat di rumah sakit?biaya rumah sakit tentu tidak murah, namun semakin kesini rumah sakit yang baru baru itu sangat mewah dan tentu sangat mahal. Memang di rumah sakit itu banyak sekali nyawa diselamatkan, dan tidak sedikit juga menolak untuk menyelamatkan nyawa karena tidak bisa bayar deposit untuk perawatan. Bahkan saya pernah dengar melalui kolega saya, ada korban kecelakaan yang sudah sangat kritis ditolak mentah mentah oleh salah satu rumah sakit ternama dengan alasan tidak ada uang deposit. Kolega saya yang seorang dokter pun harus mematuhi aturan rumah sakit kalau masih mau bekerja di situ. Beberapa rumah sakit pun tidak lepas dari selentingan kabar burung kalau dokter-dokternya dikejar omset sehingga pelayanan tidak maksimal, sampai pada akhirnya seorang pasien yang menyampaikan keluhannya di internet, sampai dituntut mencemarkan nama baik rs. Sampai pada akhirnya jutaan koin terkumpul untuk si korban. Rumah sakit oh rumah sakit.

Kadang gw mikir yang bangun rumah sakit itu tujuannya apa, kalau uang kan masih banyak bisnis lain, seharusnya rumah sakit dibangun dengan visi menyelamatkan orang banyak.

Yah idup emang penuh ironi, enjoy aja.

Semoga semua mahluk hidup dibebaskan dari penderitaan :)

Monday, February 20, 2012

School of Life part 28 : You don't choose a Life, you Live one

Pada pelajaran hidup kali ini berdasarkan sebuah film yang sangat bagus dan juga sangat spiritual. Yaitu “The Way”, yang diperankan oleh Martin Sheen.

Berawal dari cerita seorang Tom Avery yang mendapat berita bahwa anaknya meninggal dalam dalam sebuah perjalanan Pilgrim di Perancis, teringat akan cita-cita anaknya, ia pun bertekad menyelesaikan perjalanan anaknya dan membawa abu anaknya untuk disebar sepanjang perjalanan. Ia pun memulai perjalanan itu menuju Katedral St. James di Santiago de Compostela ,Spanyol dengan berjalan kaki sejauh 200 km. Pada perjalanan yang jauh itu ia mulai bertanya-tanya apa tujuan akhir dari perjalanan ini, banyak suka duka yang ia lalui di perjalanan ini, dan akhirnya ditemani oleh 3 orang yang masing-masing punya tujuan sendiri dalam perjalanan itu. Jost yang melakukan perjalanan ini karena ingin kurus, Sarah ingin kabur dari masalah pribadinya, Jack seorang penulis yang sedang mengalami kebuntuan dalam menulis.

Film ini bukan menceritakan betapa sakralnya perjalanan ini untuk kristen yang percaya kepada St. James, tapi proses perjalanan 4 orang yang menjadikan film ini sarat makna. Perjalanan ini merupakan cerminan hidup bagi manusia, mereka melakukan sebuah perjalanan panjang dan berat saat mereka dalam masalah, untuk menemukan suatu jawaban kepada diri sendiri. Untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

Latar belakang film ini sangat indah, bukit-bukit yang sangat indah, gereja-gereja jaman dahulu yang masih berdiri, dan juga kehidupan kehidupan di pedesaan Perancis dan Spanyol.

Film ini sangat layak ditonton dan cobalah menggali makna yang berbeda dari film ini :).

School of Life part 27 : Time we waste

We have 168 Hours a week.

Every day we spent almost 10 hours at the office.

Everyday we spent 3 hours during the way to the office and also during weekend.

Lets say we sleep normally 8 hours per day.

This is your time, have you done something you love in 24% of your time, I believe this 24% of your time just to chit chat with your lover or your family, watch television, go to the mall.

Lets say what do the office do for you while you sick, hmmm just pay for the bill. But who accompany you during your sickness, family right?But how much time you spent with family?

Hmm even some office not even fair, late for 1 minutes is considered, and work until late is only responsibility. It is senseless for them.

People mostly, including me, are still trapped in a worker mindset, we are teached to work at multi national company, study hard, work hard to get money.

But no schools teach to be an enterpreneur, no schools teah how to reach your dream, no schools teach how to live.

Im fighting with my mind to get out from this mindset, I resign from my job three times, none of them give me a reason to stay as a worker.

But again i need more time to gain new perpective, maybe one more job and I can really quit and become enterpreneur J.

Love yourself