“It’s been a
while..how you’ve come back in style..singing hey nonny na na na, singing hey
nonny na na na na”, sebuah lagu dari coconut records menemani sore yang santai di sebuah dive shop di
malapascua. Obrolan sore hari itu dengan seorang Dive master dari Jepang bernama
Miki. Ia menjelaskan banyak hal mengenai karakteristik diving di pulau Malapascua,
salah satunya adalah Tresher shark. Memang Tresher shark memang menjadi
simbol dari pulau ini yang sangat terkenal, hampir semua toko aksesoris menjual
pahatan hiu Tresher, banyak logo dari penginapan atau dive shop menggunakan gambar
hiu juga. Pulau Malapascua memang menjadi salah satu tujuan utama diver di
Filipina, bahkan di dunia. Untuk dapat menyelam melihat hiu Tresher memang tidak
semudah yang dibayangkan, pertama harus menyelam di kedalaman 35 meteran, dan
hiu ini sangat sensitif dengan cahaya jadi harus menyelam di jam setengah lima
pagi, dan sertifikat diving harus sudah advance. Okay, book diving done, sekarang
semoga cuaca mendukung setelah hari sebelumnya hujan terus menerus.
Hari pertama
diving kurang begitu bagus, sudah hampir setahun kami tidak diving, jadi hanya
memilih spot yang santai, sekedar beradaptasi kembali dengan dunia bawah laut. Dan
satu kapal hanya untuk kami berdua, matahari mulai muncul dari balik awan
hitam, laut berwarna biru dan pantai yang putih, ternyata pulau ini sangat indah.
Warna lautnya menggoda, biruu, ga kalah sama togean dan alor.
Yeah, Shark
hunting, not hunting literally but this is gonna be good. Monad Shoal dive
sitenya, Jam 4.30 saat matahari masih
terlelap kami sudah bersiap siap untuk diving pagi eh subuh ini. Wetsuit on,
bcd regulator mask fin equipped, camera in hand and lets make bubbles. Kami
langsung turun perlahan menuju “theater” di kedalaman 35 meter, ada pagar
pembatas disana, yang membatasi hamparan pasir selebar 10 meteran dengan deep
blue ocean, kami berlutut disana menunggu tresher shark yang melakukan ritual cleaning
setiap harinya. Jarak pandang masih belum begitu terang, matahari baru mulai
muncul saat kami menyelam. Mereka bahkan yakin 80 % akan bertemu dengan hiu
ini. Dan benar saja, dari depan kami muncul bayangan yang cepat sekali
bergerak, begitu memperhatikan ternyata hiu ini sangat besar dengan mukanya
yang tidak ramah dan buntutnya yang sangat panjang. Wowww begitu terpananya
sampai lupa untuk mengambil gambar, hiu pertama kurang lebih sepanjang 6-7
meter. Kami pun berpindah tempat ke tempat yang lebih dangkal, karena dive time
kami di kedalaman 35 meter sudah habis, di sekitar 27-30 meter kami bertemu
dengan satu lagi hiu ini, entah hiu yang sama atau yang berbeda, kami hanya
bisa melihat sepintas, hiu ini cepet berenangnya, mungkin takut dengan
kerumunan bubbles dari diver diver ini, akhirnya langit mulai terang dan kami
pun mulai naik perlahan. What an experience. Dan obrolan di kapal sampai kami
kembali ke pulau adalah "the famous" Tresher Shark.
Diving hari
ini pun dilanjutkan ke Gatoo Island, di tempat ini mereka menjamin 100% akan
bertemu hiu entah itu black atau white tip. Hehehe baru kali ini liat hiu ga
perlu susah. Semoga aja deh. Matahari bersinar dengan cerahnya, setidaknya visibility
hari ini akan bagus, sebuah harapan yang berujung kenyataan. Diving kami disini
sangat menarik, banyak gugusan karang yang menjulang disini, kami menyelami
lautan di antara karang, meliuk liuk kiri dan kanan, ikan yang berwarna warni,
karang yang sangat sehat, dan dilengkapi dengan bermain petak umpat dengan hiu
black tip yang bersembunyi di bawah karang. Sebuah diving yang sangat
mengesankan. Kami pun semangat untuk melanjutkan diving esok hari, entah apa
lagi keindahan laut di Malapascua.
Kami pun
kembali ke pulau, istirahat, dan saat kami ingin mencari makan sore, kami baru
sadar uang kami di dompet hilang sekitar 8000 peso dan 50USD, damn!!!! Kami
membawa dompet tersebut di dalam dry bag dan kami taruh di kapal pada saat
diving. Kami pun bertanya kepada dive center dan melaporkan kejadian ini kepada
“tourist police”. Tapi memang hanya proses birokrasi yang lama, sangat sulit
untuk membuktikan siapa yang mengambil uang kami, entah abk kapal, kapten
kapal. Pada saat pagi hari dive shop menggunakan kapal tambahan yang disewa
dari tempat lain, karena kapal pertama penuh, mungkin kru dari kapal ini yang
mengambil. Semua sudah dipanggil polisi dan tidak ada tanda tanda permasalahan
ini akan selesai. Kami hanya bisa pasrah dan merelakan uang tersebut. Meskipun
dari pihak dive shop mencoba membantu tapi mereka pun mendapat kesulitan,
akhirnya mereka memberika diskon kepada kami. Pemilik penginapan kami sampai
membantu kami untuk berbicara kepada dive shop bahwa mereka harus tanggung
jawab, bahkan mereka hampir ribut. Akhirnya kami pun mundur dan tidak ingin
memperpanjang masalah. Kami pun
memutuskan untuk tidak melanjutkan diving lagi, dan kembali ke Cebu esok
harinya.
Shit happen
sometimes, and if shit is going to happen, it will..and all that matters, the
seas, sharks and beers are awesome.....
A moment we
remember about Malapascua, we are deeply sorry for Haiyan Typhoon tragedy, we
hope all Philippines and all of the divers
there safe and sound. May all being be happy and free from suffering.
No comments:
Post a Comment