Showing posts with label Photography. Show all posts
Showing posts with label Photography. Show all posts

Wednesday, July 16, 2014

Surga di bawah telapak kaki ibu?nope..surga itu di Komodo!

Mungkin tulisan di atas agak lebay, hehe, begitulah kira kira pengalaman gw berkunjung kesana. Berawal dari hari kejepit nasional, dimana ada 2 tanggal merah di dalam satu minggu akhirnya jadilah gw beli tiket ke Labuan Bajo, kami awalnya 4 orang, dengan istri gw, dan 2 teman sma gw, tapi 1 orang ternyata ngemeng (nomention nyet!hehe). Dengan pesawat baling baling Garuda Indonesia, kami mendarat dengan selamat ditemani hujan rintik di bandara komodo. Bandara komodo, bisa dibilang sangat sederhana, dimana bangunan sudah kusam, kecil, dan tidak ada fasilitas yang tampak masih layak. Keliatan di kejauhan bangunan bandara baru yang megah dan sudah selesai dibangun, kami berharap bandara baru ini segera beroperasi.

Kami pun segera meluncur ke pusat kota Labuan Bajo, melewati perbukitan dan pemandangan kapal kapal yang terparkir di teluk. Yeah salah satu dari kapal itu pasti kapal liveaboard gw selama 4 hari ke depan. Kami segera mendaftar dan melengkapi administrasi di Bajo Dive Club, kami pun masih menginap di Bajo Dive Resort selama 2 malam sebelum on board di kapal. Ok, waktunya sarapan, berbekal tripadvisor dan sinyal telkomsel yang galau, kami memutuskan untuk makan di Treetop. Restoran yang menawarkan pemandangan teluk labuan bajo, cukup untuk menyejukkan mata sambil menikmati sarapan kami. Masih belum kenyang kami pun melanjutkan makan siang di Made in Italy, diliat dari namanya uda pasti restoran Italia, wow, kami tidak menyangka ada restoran dengan penampilan sebagus ini di labuan bajo, mantap..dan kami pun disuguhkan free appetizer, pasta, dan selembar pizza, surprisingly very good, harus dicoba kalo ke Labuan Bajo. Kami pun menuju resort dan hujan hari itu tidak kunjung berhenti, kami pun istirahat untuk menyiapkan diri untuk diving esok hari.

                                       

 “first dive we go to Karang Makasar or Manta point, if we see Manta, then it is Manta Point, if not then it is Karang Makasar”, kampret tuh guide Jerman, well akhirnya gw papasan sama sekitar 8-9 Manta, yeah Manta Ray..kayanya bisa dibilang Manta Point, hehe. Dive kedua di Sebayur kecil, diving ini santai dan sangat bagus, visibility dan karang karangnya rapet banget. Setidaknya start yang bagus, masih ada 4 hari lagi untuk diving, gw pun skip diving ketiga di tatawa besar. Buat temen gw Riva dua kali diving belum cukup, dia pun lanjut lagi diving ketiga di hari itu, “drift divenya keren” katanya sambil terkagum kagum, so we call it a day, a good day.

                                      

“gw naik ferry dari Bali, niatnya si adventure, 30 jam lebih” begitulah cerita salah satu teman baru kita, joyce, ia berencana untuk mengambil open water di Komodo, wow, it will set a really high standard, karena Komodo ini konon merupakan salah satu situs diving terbaik di Bumi, yupp di Bumi, well we will find out soon.  Kami tidak sabar untuk membuktikannya selama 4 hari ke depan.
Safari Boat ini cukup nyaman, ada 3 cabin, meja makan, deck, common room, toilet dan kamar mandi yang cukup bersih. Ok this is our home for next 4 days. Lets make some bubbles.

“i wish i had Komodo National Park in my Country” Qadafi, Perancis, begitulah kira kira komen setelah satu kali diving, wew, sebagus itu kah?hehe, masih ada 12 diving untuk membuktikan itu.
3 Hari kemudian..tidak terasa kami sudah 10 diving di komodo, rasanya benar benar skip waktu, kami benar benar dimanja dengan pemandangan pantai berpasir putih, pulau pulau tertutup savana, lautan berwarna hijau tosca, karang yang berwarna warni, penyu yang sering menyapa, manta yang menari di lautan, jutaan ikan yang menemani kami diving, cantiknya hiu berseliweran, arus yang menantang, im out of words. This is heaven for sure.

                                

                                

Di Hari ke-3 ini kami kehabisan air bersih di kapal, wew, “we are screwed” kata salah satu diver, hehe, yah enjoy aja deh, bebersih dengan tisu basah aja.  Keesokan harinya kami menutup trip dengan menuju pink beach dan pulau Rinca untuk mencari Komodo.

                                   

“Look at this man, this is your country, you should be proud of it”-Brian, diver, kata kata ini memang benar, kita sebagai orang Indonesia harusnya lebih banyak berkunjung ke alam Indonesia, bangga masih ada surga yang tersisa di Indonesia. Kita sebagai warga negara harus menjaga alam indonesia ini supaya kelestarian alam dapat berlangsung sampai ratusan tahun ke depan. Dan Komodo merupakan salah satunya, suatu waktu berkunjunglah kesana, dan bangga lah tinggal di Indonesia.

                             

"Bajo Dive Club" operator diving yang kami gunakan, mungkin kalau kami nilai 1-10 ada di angka 8, terlepas dari kehabisan air tawar, dive guide kami sangat baik, Jimmy namanya, asli dari Ruteng, Flores, ia sangat bisa mengerti tingkat kemampuan kita dan kami merasa sangat aman selama diving ini. Makanannya lumayan, meskipun monoton, dan teman diver lain merasa sedikir kecewa dengan dive guide lainnya, sebut saja L. Peralatan yang digunakan pun sangat terawat dan berkualitas. Kalau ke Komodo, jadikanlah Bajo Dive Club ini sebagai referensi. We are satisfied. 

                                    

Oooops saat kami tiba di dermaga labuan bajo, kami diinfokan bahwa Gunung Sangeang di Nusa Tenggara Barat Meletus, kami memang melihat gugusan awan yang sangat “keren” dan kami tidak menyangka bahwa itu adalah letusan gunung. Semoga warga yang tinggal di dekat sana tidak apa apa dan dapat evakuasi dengan aman. Dan sedikit masalah untuk kami bahwa pesawat dilarang terbang. Jadilah kami terdampar selama 3 hari, sampai akhirnya pesawat boleh beroperasi kembali, namun kondisi bandara lumayan keos, semua penumpang yang gagal terbang menuntut untuk dapat kembali ke rumah masing-masing, dan jadilah Garuda Indonesia menjanjikan adanya pesawat tambahan, kami pun check in dan menunggu di boarding room. Setelah 3 jam kami menunggu, pihak garuda memberikan pembatalan secara sepihak, bahwa pesawat tambahan tidak jadi terbang dari Bali. Damn!!Kami pun diinapkan di hotel, was was bagaimana nasib esok hari, entahlah, gw gamau nyalahin garuda juga, ini memang bencana alam, gimana pun juga harus ada yang berpikir positif di antara semua yang ngamuk, hehe. Jadilah kami terbang dengan pesawat jet bombardier, pertama kali mendarat di bandara labuan bajo, dan chief pilot yang langsung menjemput. Saat nya meninggalkan Labuan Bajo, dan gw akan kembali kesini, ke salah satu surga tersisa di dunia.


Damn I Love Indonesia. 

Monday, December 2, 2013

School of Life part 32 : Iphone photography?

Uda lama banget SLR gw ga diajak jalan, trip kecil pun jarang gw bawa..selaen berat, ribet, kalo untuk travelling yang ga terlalu jauh pun hasil foto pake Iphone cukup memuaskan..

Sea above sky

Karang Aji Beach Cimaja

Mother Mary Chapel, Tomohon

One Republic on Guiness Arthurs Day
Iphone bisa panorama, ngedit langsung, hitam putih, fish eye dengan tambahan lensa..its perfect for daily photography!!

But still I love my SLR :)

Manado, a few years after..

Babi tore, kepiting, ikan, udang, klapertart, nasi kuning, memenuhi pikiran gw saat pesawat akhirnya mendarat di bandara Sam Ratulangi, Manado. Kira kira uda sekitar 2,5 tahun menyudahi perantauan di kota ini. Makanan tersebut merupakan favorit selama tinggal disini, hehehe. Kali ini gw kesini sebagai turis, temen baik gw selama tinggal disini pun menjemput di bandara dan berbaik hati untuk meminjamkan mobil. Yippieee, kami pun mengantarkan dia terlebih dahulu karena ada family gathering di ex kantor gw. Too bad dia ga bisa ikut nemenin gw menyisir kota manado lagi..

Makan siang pertama...Babi tore..hehehe, gw masih inget jalanan manado euy, yang paling gw inget angkotnya metalll, gemerlap dan canggih sound nya..gw akhirnya ke tomohon, ke bukit doa, salah satu tempat favorit gw juga, bukit yang terletak di areal pegunungan dekat kota tomohon, udara sejuk, pemandangan indah, kapel dengan arsitektur yang ajaib, taman yang hijauu..hehe foto gw ambil dari jaman dulu aja..kali ini gw ga moto moto, pengen nyantai aja..

                             

Abis itu ke danau Linaw, too bad tempat ini lagi di renovasi, padahal tempat ini sangat indah, udara yang sejuk, kafenya pewe banget, tp sekarang mungkin lagi ekspansi, dulu si katanya mau bangun resort. Kami hanya bisa menikmati keindahan danau ini dari sisi yang lain, banyak pondokan kayu yang berjualan kopi atau indomi..Ok tujuan selanjutnya adalah Gardenia Country Inn, ini tempat emang pewe banget, gw uda pernah nulis ttg tempat ini..cakep banget dah tempatnya, really relaxing..

                               

Sayang 2 dari teman kami tidak bisa bergabung untuk jalan jalan di Tomohon, karena pesawat singa itu membatalkan tiket seenak jidat dan memberikan tiket baru 7 jam setelahnya, gila apa..singa anyinggg..

                                              

Pagi kami sudah bersiap siap untuk diving di Lembeh, kami jalan jam 7an dari Manado, kami berkendara ke Bitung. Diving di Lembeh memang menjadi pengalaman yang mengesankan, diving di lumpur dan mencari critter yang unik unik dan banyak yang hanya hidup di selat ini. Kami pun dibagi menjadi 3 grup, ada yang baru mengambil Possi 1 star dan ada yang ambil 2 star..lets dive..tidak terlalu banyak yang dilihat di diving pertama ini (TK2)..kami pun melanjutkan diving di Magic Rock, formasi batuan dan juga karang serta pasir hitam menjadi pemandangan kami selama di bawah, banyak shrimp, nudie, crab, dan kami melihat 7 pigmy seahorse, 4 berwarna kuning, dan 3 berwarna pink. Uhuiii..Waktu pun sangat terbatas, kami harus kembali ke Manado untuk melakukan night dive, kali ini spotnya adalah Sedona Reef..Kami pun menikmati makan malam sea food di City Extra..it was a long day..

                                       

                                       

Esok harinya kami berangkat ke bunakan untuk melanjutkan diving kami, 2 dive di bunaken, Fukui dan lekuan 2..”visibility was not the best but still bunaken is bunaken”..pada akhir diving kami, kami bermain main dengan 4 ekor penyu, salah satunya penyu raksaksa..ditutup dengan nasi kuning khas manado..dan pisang goreng sambel roa..

                                               

                                      

                                      

Malam harinya kami makan malam di D’terrace, sayang udang dan kepiting habis..padahal gw uda kebayang enaknya kepiting saos padangnya disini..gembel, dan emang disini emang pelayanan agak lama..tapi salah satu tempat makan yang paling enak di manado (in my opinion)..So that was the last night, and we have to go back to Jakarta,, short trip but it was fun. Manado, definitely will be back again..sometime..


Wohooo Whale Shark..

Perjalanan masih berlanjut di Filipin, kali ini sebuah kota kecil bernama Oslob, selatan Cebu, perjalanan dengan bis kurang lebih 4 jam dari Cebu, bis disini bagus dan ada wifinya, dan ada pemutaran film loh..hehe. Oslob pun tiba, kami turun di tengah jalan dan herannya tempat ini sepi banget. Kami pun berusaha mencari penginapan terlebih dahulu, sebelum akhirnya makan sore di tepi pantai. Ada apa di Oslob? Hmmm main attraction adalah snorkeling dengan Whale Shark, apa itu whale shark? Adalah hiu paus yang totol totol dan gedenya bisa seukuran bis kota, bahkan bisa lebih gede..

“Come on skinny love what happen here, na na na” sebuah senandung dari Bon Iver terdengar dari kejauhan, rombongan bule sedang ngobrol di seberang meja kami..hujan pun mulai turun, rintik, rintik, dan akhirnya sangat deras..di kota yang sangat sepi ini, hampir tidak ada lagi yang bisa dilakukan. Menikmati sepi, angin laut, deru ombak, dan sebotol bir dingin!!

Matahari pun menyapa pagi, hujan sudah berhenti, kami pun segera mendaftar untuk snorkeling dengan whale shark. Harga disini sudah fix berdasarkan peraturan dari pemerintah (kayanya), dan kami pun dibawa dengan ketinting (kapal kecil dengan bambu di sebelah kiri dan kanan untuk penyeimbang) ke sebuah posko, dan kami dijelaskan hal apa yang boleh dan tidak dilakukan selama berada di sekitar whale shark. Kami harus berada di sekitar 6 meter dari Whale shark, tidak boleh mengambil gambar dengan flash, tidak boleh menyentuh, dan usahakan menghindar jika whale shark berenang menghampiri, dsb dsb..
Matahari pun kembali bersembunyi di balik awan, kami langsung antusias untuk segera nyebur ke dalam air. Dan benar saja Whale shark sudah berkeliaran di sekitar kami, ada 3 yang kami lihat. Whale shark merapat kepada perahu nelayan untuk menyerap ikan ikan kecil, ikan teri mungkin. Belum pernah kami berenang dengan ikan sebesar bis kota, sungguh suatu perasaan yang menyenangkan, kami pun berenang dan sampai akhirnya para wisatawan mulai banyak, hujan pun mulai rintik, dan air laut tidak sebening pada saat kami pertama nyebur. Total ada sekitar 10 ekor Whale Shark yang muncul hari ini. Yapppp, mission accomplish..Tresher done, Whale shark done..




Time to go back to cebu and manila, an exotic culture with a taste of europe. 

Wednesday, November 20, 2013

Malapascua, Sea, Beer, Shark..!

“It’s been a while..how you’ve come back in style..singing hey nonny na na na, singing hey nonny na na na na”, sebuah lagu dari coconut records menemani  sore yang santai di sebuah dive shop di malapascua. Obrolan sore hari itu dengan seorang Dive master dari Jepang bernama Miki. Ia menjelaskan banyak hal mengenai karakteristik diving di pulau Malapascua, salah satunya adalah Tresher shark. Memang Tresher shark memang menjadi simbol dari pulau ini yang sangat terkenal, hampir semua toko aksesoris menjual pahatan hiu Tresher, banyak logo dari penginapan atau dive shop menggunakan gambar hiu juga. Pulau Malapascua memang menjadi salah satu tujuan utama diver di Filipina, bahkan di dunia. Untuk dapat menyelam melihat hiu Tresher memang tidak semudah yang dibayangkan, pertama harus menyelam di kedalaman 35 meteran, dan hiu ini sangat sensitif dengan cahaya jadi harus menyelam di jam setengah lima pagi, dan sertifikat diving harus sudah advance. Okay, book diving done, sekarang semoga cuaca mendukung setelah hari sebelumnya hujan terus menerus. 

Hampir 20 jam total perjalanan dari jakarta untuk dapat tiba di pulau Malapascua, pesawat menuju Manila di tengah malam, flight lanjutan ke cebu 5 jam sesudahnya, 5 jam perjalanan darat menuju Maya port, dan menyebrang menggunakan perahu selama 1 jam. Beruntung saat itu sudah mendapatkan penginapan. Hujan pun menyambut kedatangan kami, setelah badai typhoon lewat beberapa hari sebelumnya. Beruntung di hari pertama dan kedua pihak penginapan mengupgrade penginapan kami ke kelas yang lebih tinggi, karena kesalahan administrasi. Teras yang luas dan kursi kayu dan juga taman yang hijau ditemani bir dingin yang hanya seharga sekitar 9rb perak..oh vacation here we come.....

                                       

Hari pertama diving kurang begitu bagus, sudah hampir setahun kami tidak diving, jadi hanya memilih spot yang santai, sekedar beradaptasi kembali dengan dunia bawah laut. Dan satu kapal hanya untuk kami berdua, matahari mulai muncul dari balik awan hitam, laut berwarna biru dan pantai yang putih, ternyata pulau ini sangat indah. Warna lautnya menggoda, biruu, ga kalah sama togean dan alor.

                                       

Yeah, Shark hunting, not hunting literally but this is gonna be good. Monad Shoal dive sitenya,  Jam 4.30 saat matahari masih terlelap kami sudah bersiap siap untuk diving pagi eh subuh ini. Wetsuit on, bcd regulator mask fin equipped, camera in hand and lets make bubbles. Kami langsung turun perlahan menuju “theater” di kedalaman 35 meter, ada pagar pembatas disana, yang membatasi hamparan pasir selebar 10 meteran dengan deep blue ocean, kami berlutut disana menunggu tresher shark yang melakukan ritual cleaning setiap harinya. Jarak pandang masih belum begitu terang, matahari baru mulai muncul saat kami menyelam. Mereka bahkan yakin 80 % akan bertemu dengan hiu ini. Dan benar saja, dari depan kami muncul bayangan yang cepat sekali bergerak, begitu memperhatikan ternyata hiu ini sangat besar dengan mukanya yang tidak ramah dan buntutnya yang sangat panjang. Wowww begitu terpananya sampai lupa untuk mengambil gambar, hiu pertama kurang lebih sepanjang 6-7 meter. Kami pun berpindah tempat ke tempat yang lebih dangkal, karena dive time kami di kedalaman 35 meter sudah habis, di sekitar 27-30 meter kami bertemu dengan satu lagi hiu ini, entah hiu yang sama atau yang berbeda, kami hanya bisa melihat sepintas, hiu ini cepet berenangnya, mungkin takut dengan kerumunan bubbles dari diver diver ini, akhirnya langit mulai terang dan kami pun mulai naik perlahan. What an experience. Dan obrolan di kapal sampai kami kembali ke pulau adalah "the famous" Tresher Shark.

                                     

Diving hari ini pun dilanjutkan ke Gatoo Island, di tempat ini mereka menjamin 100% akan bertemu hiu entah itu black atau white tip. Hehehe baru kali ini liat hiu ga perlu susah. Semoga aja deh. Matahari bersinar dengan cerahnya, setidaknya visibility hari ini akan bagus, sebuah harapan yang berujung kenyataan. Diving kami disini sangat menarik, banyak gugusan karang yang menjulang disini, kami menyelami lautan di antara karang, meliuk liuk kiri dan kanan, ikan yang berwarna warni, karang yang sangat sehat, dan dilengkapi dengan bermain petak umpat dengan hiu black tip yang bersembunyi di bawah karang. Sebuah diving yang sangat mengesankan. Kami pun semangat untuk melanjutkan diving esok hari, entah apa lagi keindahan laut di Malapascua.

                                       

Kami pun kembali ke pulau, istirahat, dan saat kami ingin mencari makan sore, kami baru sadar uang kami di dompet hilang sekitar 8000 peso dan 50USD, damn!!!! Kami membawa dompet tersebut di dalam dry bag dan kami taruh di kapal pada saat diving. Kami pun bertanya kepada dive center dan melaporkan kejadian ini kepada “tourist police”. Tapi memang hanya proses birokrasi yang lama, sangat sulit untuk membuktikan siapa yang mengambil uang kami, entah abk kapal, kapten kapal. Pada saat pagi hari dive shop menggunakan kapal tambahan yang disewa dari tempat lain, karena kapal pertama penuh, mungkin kru dari kapal ini yang mengambil. Semua sudah dipanggil polisi dan tidak ada tanda tanda permasalahan ini akan selesai. Kami hanya bisa pasrah dan merelakan uang tersebut. Meskipun dari pihak dive shop mencoba membantu tapi mereka pun mendapat kesulitan, akhirnya mereka memberika diskon kepada kami. Pemilik penginapan kami sampai membantu kami untuk berbicara kepada dive shop bahwa mereka harus tanggung jawab, bahkan mereka hampir ribut. Akhirnya kami pun mundur dan tidak ingin memperpanjang masalah.  Kami pun memutuskan untuk tidak melanjutkan diving lagi, dan kembali ke Cebu esok harinya.

Shit happen sometimes, and if shit is going to happen, it will..and all that matters, the seas, sharks and beers are awesome.....


A moment we remember about Malapascua, we are deeply sorry for Haiyan Typhoon tragedy, we hope all Philippines and all of the divers  there safe and sound. May all being be happy and free from suffering. 

Tuesday, April 23, 2013

Borobudur the other side..

Edisi ngoprek ngoprek poto, Puntuk Setumbuh, Borobudur, Magelang.


Borobudur, during Vesakh 2012


Sunday, August 19, 2012

A small escape : Baluran National Park


 Hoaemmmm, pindah kerja itu adalah salah satu kesempatan untuk mengambil waktu kosong sebelum masuk kantor baru, kali ini gw ada kosong hampir 5 hari..kesempatan ini ga akan dateng 2 kali, jadilah gw mencari tiket murah dalam waktu singkat. Alhasil kala itu Sriwijaya sedang promo buy 1 get 1, not bad. Kali ini gw coba menuju salah satu taman nasional, Baluran.
Sampe di bandara Juanda Surabaya, gw sangat tertarik dengan posko pariwisata di samping pintu arrival, terletak di ruangan yang sangat rapi dan bersih, brosurnya pun dibuat dengan sangat bagus, berisi semua informasi yang dibutuhkan untuk eksplor Jawa Timur, dibantu oleh 2 orang yang sangat sopan saya bisa mendapatkan bantuan untuk arrange transportasi menuju Baluran, 2 jempol untuk dinas pariwisata Jawa Timur.
Berangkatlah gw menuju TN Baluran, di perjalanan cukup jauh gw pun mampir untuk menyantap makan siang, beruntung gw mendapat supir yang baik hati, ia menawarkan untuk harga “supir” dan bukan harga “turis”, katanya rumah makan peristirahatan bus ini akan sangat mahal memberi harga ke turis. Gw bukan turis sih, dan mungkin tidak akan menjadi turis.
Tiba di TN Baluran pun gw melapor di pos security dan dicarikan ojek untuk masuk ke dalam TN. Kira-kira 9 km untuk masuk ke Pos Bekol, cukup dekat memang, tapi membutuhkan waktu sejam lebih dengan sepeda motor. Jalanan yang rusak, tidak ada penerangan membuat kendaraan sulit untuk melaju dengan cepat, jadilah speedometer hanya menunjuk angka 5-10 km/jam..
Tiba di Pos Bekol gw pun langsung diantar ke kamar, yang cukup mengejutkan kamarnya sangat bersih, kamar mandi pun bersih, dengan harga 35rb per malam per orang, mantap lah. Sunrise menanti jadi gw langsung istirahat. Pukul 4 pagi kami dibangunkan dan siap-siap jalan kaki ke pantai Bama, kurang lebih 4 km. Dengan modal senter gw ditemenin guide menembus kegelapan malam, guide gw bilang kadang suka ada macan tutul lewat nih, takut ga yah?tapi kalo bisa ngeliat si gw gatau bakal takut apa merasa beruntung. Mungkin 10 tahun lagi tuh macan tutul bisa punah. Yaa males bahas isu punah, lanjut jalan kaki melewati jalanan yang dikelilingi pohon yang tinggi-tinggi, mirip pohon-pohon di film Lion King. 

 Tiba di pantai uda basah kuyub keringetan euy, eh guidenya baru bilang, padahal bisa si nyewa motor aja -____-“. Pantai di Bama ini tidak terlalu lebar, dikelilingi hutan bakau, dan banyak sekali monyet berkeliaran, kadang lucu melihat monyet-monyet ini, napsunya gede banget, asal tarik buntut betina dan hajar dari belakang, eh bistu dibuang dan tarik buntut betina laen. Haha too much information here..

Yak sunrise pun mulai muncul, dan gw ga telat, yes. Warna langit yang mulai memerah di ujung cakrawala, sayang langit sedikit mendung, namun terlihat lebih dramatis suasana pagi ini. Angin yang sepoi sepoi, debu ombak, membuat pagi ini dibuat dengan santai, lelah berjalan 4 km pun lenyap seketika. Guide gw pun menawarkan untuk maen kano atau snorkeling. Karena males basah dan habis itu mau trekking lagi ke hutan melihat kehidupan liar, kami pun memutuskan untuk kano saja. Lautnya tenang banget nyet!!!Santai abiss dah pokoknya..


Lanjut trekking di savana Baluran yang sangat terkenal dengan Afrikanya Jawa, sayang gw datang selepas musim penghujan, jadi semua rumput masih sangat hijau. Kalau datang di musim kemarau, semua rumput ini akan menguning dan sangat memberi nuansa afrika. Tapi ini tidak mengurangi kekaguman gw akan keindahan savananya, rusa, burung elang, udara yang sangat bersih, pohon-pohon yang besar dan sangat tinggi, burung merak, dan semut merah!! Yak banyak banget nih semut..gatel nyet!!


Panas yang sangat terik membuat kami terdampar di sebuah posko pengamatan, kami pun bersantai-santai menikmati pemandangan gunung baluran dan semua keindahan yang terhampar sejauh mata memandang.Dan hari pun tidak terasa cepat berakhir, hari pun ditutup dengan bercengkerama dengan para “pahlawan” hutan, para ranger TN Baluran, mereka mendedikasikan hidupnya untuk memelihara TN ini, mereka percaya hutan adalah tempat yang mendamaikan. Kita juga harus berusaha untuk bisa menjaga hutan tetap terpelihara, hutan adalah masa depan bumi nyet!! 


Yak kurang lebih perjalanan singkat ini cepat berlalu, tujuan berikut adalah Underwater Menjangan.

Thursday, May 17, 2012

Photo Collection : Sabang, Nol Kilometer




Sabang, sebuah salah satu pulau terluar Indonesia, terletak di pulau Andaman, pulau ini banyak menyimpan keindahan baik di atas air maupun di bawah.Perjalanan dimulai dari Jakarta menuju bandara Sultan Iskandar Muda, dilanjutkan perjalanan 40 menit (taksi ke Ulee Lheue). "Bridge the Nation" itu tulisan di kapal ferry yang akan kita gunakan menyebrang ke Sabang, kira-kira 1jam30menit, 40 ribu untuk kelas ekonomi. Mari kita berlayar.
                                        
Tiba di pulau Sabang, kami ke Pantai Iboih, salah satu objek paling menarik di Pulau Weh ini. Kami langsung mencari penginapan, mulai dari 50 ribu sampai dengan sekitar 250ribuan tersebar. Tapi ada bagusnya booking di depan, kaya di Iboih Inn. Gw hampir ga dapet kamar karena penuh semua euy. Ok, pantai Iboih itu breathetaking. Keren! Makanannya juga ok banget, coba Mama's Kitchen, ada di tengah-tengah bukit. Curry dan Rendangnya the best !!!!!!

 
Kurang lebih di Pantai ini kita harus sedikit sopan, karena di Aceh masih menggunakan hukum Syariat Islam, sebaiknya tidak berbikini ria di kampung.












Waktunya untuk enjoy di pantai, karena di hari jumat pagi, tidak boleh ada kegiatan diving, untuk menghormati mereka yang muslim. Ok kita bermain-main saja di pantai yang airnya sangat bening ini. Mantap..







Ok, Tabung + BC Check, Fin + Mas Check, Camera Check, Lets go to the deep blue sea :)





 


Wew, sayang pas gw kesana, arus lagi kurang bagus, sedikit keruh tapi masih keren. Coral?masih sangat padat, sehat dan warna warni. Ikan?wew banyak banget euy, Nudie? Its every where. Morray?you dont want to see again for the next month..:)

Time's up, waktunya untuk kembali ke Jakarta. Tapi sebelumnya ada baiknya untuk kasih sedikit penghormatan kepada mereka yang mengalami bencana dahsyat di Aceh beberapa tahun silam. May all being are free from suffering.


Ok Sabang Trip is up, next from me is Baluran and Menjangan, if i am not to lazy to write it down :)


Tuesday, April 3, 2012

Pictures underwater

Pulau Menjangan, Bali
1. Couple of Anemone

2. Pigmy Seahorse

3. Pigmy Seahorse

4. Diver below

5. Corals Garden
Pulau Weh Sabang
1. Nudiebranch


2. Crab

3. Goby Fish

4. Cleaner Shrimp and Eel

5. Nudiebranch