Showing posts with label earth. Show all posts
Showing posts with label earth. Show all posts

Wednesday, July 16, 2014

Surga di bawah telapak kaki ibu?nope..surga itu di Komodo!

Mungkin tulisan di atas agak lebay, hehe, begitulah kira kira pengalaman gw berkunjung kesana. Berawal dari hari kejepit nasional, dimana ada 2 tanggal merah di dalam satu minggu akhirnya jadilah gw beli tiket ke Labuan Bajo, kami awalnya 4 orang, dengan istri gw, dan 2 teman sma gw, tapi 1 orang ternyata ngemeng (nomention nyet!hehe). Dengan pesawat baling baling Garuda Indonesia, kami mendarat dengan selamat ditemani hujan rintik di bandara komodo. Bandara komodo, bisa dibilang sangat sederhana, dimana bangunan sudah kusam, kecil, dan tidak ada fasilitas yang tampak masih layak. Keliatan di kejauhan bangunan bandara baru yang megah dan sudah selesai dibangun, kami berharap bandara baru ini segera beroperasi.

Kami pun segera meluncur ke pusat kota Labuan Bajo, melewati perbukitan dan pemandangan kapal kapal yang terparkir di teluk. Yeah salah satu dari kapal itu pasti kapal liveaboard gw selama 4 hari ke depan. Kami segera mendaftar dan melengkapi administrasi di Bajo Dive Club, kami pun masih menginap di Bajo Dive Resort selama 2 malam sebelum on board di kapal. Ok, waktunya sarapan, berbekal tripadvisor dan sinyal telkomsel yang galau, kami memutuskan untuk makan di Treetop. Restoran yang menawarkan pemandangan teluk labuan bajo, cukup untuk menyejukkan mata sambil menikmati sarapan kami. Masih belum kenyang kami pun melanjutkan makan siang di Made in Italy, diliat dari namanya uda pasti restoran Italia, wow, kami tidak menyangka ada restoran dengan penampilan sebagus ini di labuan bajo, mantap..dan kami pun disuguhkan free appetizer, pasta, dan selembar pizza, surprisingly very good, harus dicoba kalo ke Labuan Bajo. Kami pun menuju resort dan hujan hari itu tidak kunjung berhenti, kami pun istirahat untuk menyiapkan diri untuk diving esok hari.

                                       

 “first dive we go to Karang Makasar or Manta point, if we see Manta, then it is Manta Point, if not then it is Karang Makasar”, kampret tuh guide Jerman, well akhirnya gw papasan sama sekitar 8-9 Manta, yeah Manta Ray..kayanya bisa dibilang Manta Point, hehe. Dive kedua di Sebayur kecil, diving ini santai dan sangat bagus, visibility dan karang karangnya rapet banget. Setidaknya start yang bagus, masih ada 4 hari lagi untuk diving, gw pun skip diving ketiga di tatawa besar. Buat temen gw Riva dua kali diving belum cukup, dia pun lanjut lagi diving ketiga di hari itu, “drift divenya keren” katanya sambil terkagum kagum, so we call it a day, a good day.

                                      

“gw naik ferry dari Bali, niatnya si adventure, 30 jam lebih” begitulah cerita salah satu teman baru kita, joyce, ia berencana untuk mengambil open water di Komodo, wow, it will set a really high standard, karena Komodo ini konon merupakan salah satu situs diving terbaik di Bumi, yupp di Bumi, well we will find out soon.  Kami tidak sabar untuk membuktikannya selama 4 hari ke depan.
Safari Boat ini cukup nyaman, ada 3 cabin, meja makan, deck, common room, toilet dan kamar mandi yang cukup bersih. Ok this is our home for next 4 days. Lets make some bubbles.

“i wish i had Komodo National Park in my Country” Qadafi, Perancis, begitulah kira kira komen setelah satu kali diving, wew, sebagus itu kah?hehe, masih ada 12 diving untuk membuktikan itu.
3 Hari kemudian..tidak terasa kami sudah 10 diving di komodo, rasanya benar benar skip waktu, kami benar benar dimanja dengan pemandangan pantai berpasir putih, pulau pulau tertutup savana, lautan berwarna hijau tosca, karang yang berwarna warni, penyu yang sering menyapa, manta yang menari di lautan, jutaan ikan yang menemani kami diving, cantiknya hiu berseliweran, arus yang menantang, im out of words. This is heaven for sure.

                                

                                

Di Hari ke-3 ini kami kehabisan air bersih di kapal, wew, “we are screwed” kata salah satu diver, hehe, yah enjoy aja deh, bebersih dengan tisu basah aja.  Keesokan harinya kami menutup trip dengan menuju pink beach dan pulau Rinca untuk mencari Komodo.

                                   

“Look at this man, this is your country, you should be proud of it”-Brian, diver, kata kata ini memang benar, kita sebagai orang Indonesia harusnya lebih banyak berkunjung ke alam Indonesia, bangga masih ada surga yang tersisa di Indonesia. Kita sebagai warga negara harus menjaga alam indonesia ini supaya kelestarian alam dapat berlangsung sampai ratusan tahun ke depan. Dan Komodo merupakan salah satunya, suatu waktu berkunjunglah kesana, dan bangga lah tinggal di Indonesia.

                             

"Bajo Dive Club" operator diving yang kami gunakan, mungkin kalau kami nilai 1-10 ada di angka 8, terlepas dari kehabisan air tawar, dive guide kami sangat baik, Jimmy namanya, asli dari Ruteng, Flores, ia sangat bisa mengerti tingkat kemampuan kita dan kami merasa sangat aman selama diving ini. Makanannya lumayan, meskipun monoton, dan teman diver lain merasa sedikir kecewa dengan dive guide lainnya, sebut saja L. Peralatan yang digunakan pun sangat terawat dan berkualitas. Kalau ke Komodo, jadikanlah Bajo Dive Club ini sebagai referensi. We are satisfied. 

                                    

Oooops saat kami tiba di dermaga labuan bajo, kami diinfokan bahwa Gunung Sangeang di Nusa Tenggara Barat Meletus, kami memang melihat gugusan awan yang sangat “keren” dan kami tidak menyangka bahwa itu adalah letusan gunung. Semoga warga yang tinggal di dekat sana tidak apa apa dan dapat evakuasi dengan aman. Dan sedikit masalah untuk kami bahwa pesawat dilarang terbang. Jadilah kami terdampar selama 3 hari, sampai akhirnya pesawat boleh beroperasi kembali, namun kondisi bandara lumayan keos, semua penumpang yang gagal terbang menuntut untuk dapat kembali ke rumah masing-masing, dan jadilah Garuda Indonesia menjanjikan adanya pesawat tambahan, kami pun check in dan menunggu di boarding room. Setelah 3 jam kami menunggu, pihak garuda memberikan pembatalan secara sepihak, bahwa pesawat tambahan tidak jadi terbang dari Bali. Damn!!Kami pun diinapkan di hotel, was was bagaimana nasib esok hari, entahlah, gw gamau nyalahin garuda juga, ini memang bencana alam, gimana pun juga harus ada yang berpikir positif di antara semua yang ngamuk, hehe. Jadilah kami terbang dengan pesawat jet bombardier, pertama kali mendarat di bandara labuan bajo, dan chief pilot yang langsung menjemput. Saat nya meninggalkan Labuan Bajo, dan gw akan kembali kesini, ke salah satu surga tersisa di dunia.


Damn I Love Indonesia. 

Tuesday, April 23, 2013

Cave story..



Yeah, Good Friday finally comes, Long weekend cui..Kali ini petualangan berlanjut ke Jogja (lagi), kalo diitung itung dalam 5 taun terakhir gw ke jogja 5 kali. Terakhir waisakan di Borobudur. Yah tapi Jogja emang ok banget lah..kali ini tujuan gw adalah kegiatan outdoor ; Sand boarding ama Caving, kenapa caving?hmmm..udah lama banget gw pengen coba caving di gunung kidul ini, letaknya di gunung kidul yang gersang, Goa Jomblang namanya.Kalo Sand boarding itu gw juga baru tau dari hasil googling googling, penasaran aja sih. Jadi Jogja kali ini tanpa candi ataupun jalan jalan cantik di kota. Adventure time. 

Damn! Kereta penuh, pesawat mahalnya kampret, nyetir kapok, kudu gimana ya, masa batal..akhirnya cari cari cari, dapet lah travel ELF dengan kapasitas 10 orang, berarti harus cari 8 orang lagi. Yaks satu per satu temen gw tanyain, akhirnya kuota pun terpenuhi di hari hari terakhir. Yak sip berancuttttttt......................................


Hari H pun akhirnya tiba, kami berkumpul di Semanggi, tidak kenal satu sama lain, random lah pokoknya, ada yang lagi galau, ada asisten presiden RI, ada designer, tukang listrik, tukang tambel ban, tukang poto kopi, mami goa, banyak dah. Belum mulai trip udah ada barang kelupaan, TRIPOD..yasuwlah tetap harus berangkat. Merayap menyusuri tol dalam kota, tol cikampek, tol cipularang, naggrek, banjar, kebumen, yogya = 18 JAM !!!!!!!! Sampe sampe jogja uda kaya orang mati, pantat rata, kaki pegel, emosi jiwa..Ok, first thing to do makan. Rumah makan Warung Bu Ageng, sudah cukup lama direkomendasiin beberapa orang temen gw, sering liat di twitter, baca di internet, blog orang, kesan pertama, tempatnya ok banget, nuansa Jawa banget. Gw mesen ayam apa gitu, nyelekit kalo ga salah, dimasak kecap plus sambal hijau, ga pedes, agak manis, menarik rasanya. Sayur lodehnya pun patut dicoba. Suara hujan rintik rintik pun menemani makan siang (sore....) kami. Supir selama di Jogja sudah menjemput, tujuan pertama kami adalah parangkusumo, niat sandboarding pun harus diurungkan, ujannya ga santai..Ok lah, tetep berangkat ke parangkusumo ke pantai depok, disana masih bisa maen atv atao apa keq pikiran gw, eh ujan juga. Cuma neduhan aja deh di bedeng. Lanjut mampir gereja yang berbentuk candi, di daerah gerobokan kalo ga salah, eh lagi misa jumat agung. Balik hotel deh. 

Tiba tiba uda malem aja, kami makan Nanamia Pizzeria, waktu gw kesini dulu tempatnya kecil abis, paling cuma ada 8 meja kira kira taun 2010, sekarang udah puluhan meja euy, keren. Pizzanya enak, tipis, crispy, tasty, mantap. Udah kenyang, lanjut ke malioboro “Nangte nangte di Reggae Bar” sambil ngebir santai. “Three Little Birds, pitch by door step, sayin’ every little things gonna be allrite........................”

Ga kerasa uda pagi aja, perjalanan ke jomblang kira kira 2 jam setelah berkutat mencari solar di Jogja, langka tuh solar. Bermodal koordinat dan Google Map, melewati kelokan pegunungan di Wonosari, sampe deh ke resort Jomblang, eh ternyata ada 30 orang duluan yang udah duluan waiting list..Damn. Setelah pilah pilih boots, pasang harness, helm, kita udah siap nih dilempar kebawah. kira kira begini nih bentuk goa dan dalemnya, kita turunnya pelan pelan dan dikerek, jadi ga gitu serem *pegangan tali*. 

Sampe bawah ketemu hutan purba, katanya si uda ratusan taun, bentuk pohonnya katanya beda ama di atas, ga terlalu merhatiin si, tapi emang hijau banget, hutan nya rapet. Yang memiliki area goa ini adalah Mas Cahyo Alkantana, yang tujuan utamanya adalah menyelamatkan goa ini dari tangan tangan jahil (sebelumnya banyak yang nambang batu, kalo didiemin goa ini nanti pasti rusak), dijadikanlah tempat ini menjadi pusat penelitian, sebelum akhirnya dibuka kepada publik. Itu pun masih dengan kehati hatian dalam pengoperasian telusur goa ini, hanya boleh 25 orang per hari yang turun ke dalam goa ini, hari ini adalah pengecualian karena banyak yang datang tanpa reservasi, lalu safety sangat menjadi perhatian. Hal ini bertujuan menjaga ekosistem yang sudah ada di dalam goa tersebut selama ribuan tahun. Alam itu ganas bung, salah sedikit nyawa ilang, beberapa minggu lalu ada kejadian 3 orang yang sedang diklat meninggal di salah satu goa di Gn Kidul. Hiii..ok lah, kita segera berjalan menyusur ke goa grubug, waktu paling ok disini pada saat matahari di atas persis, antara jam 12-1 siang. Menyusuri jalan setapak yang lumayan curam, masuk ke goa yang gelap, sebelum akhirnya melihat surga (eh cahaya nya doank sih). 




Meskipun belom puas poto poto, kita uda harus gantian ama rombongan laen. Kita pun balik ke arah pertama turun, kita poto poto lagi deh ala boyband sambil nunggu dikerek ke atas. 


Nah kebetulan ada nih temen gw bisa banget, ngeliat cewe cakep dikit ga bisa..Cewe produk negeri jiran lagi travelling ke jogja..Putih mulus..Yang penting move on lah buddy..hahahaha..


Perjalanan pulang pun ditemani hujan rintik, kami pun makan malam di salah satu tempat makan yang lumayan ngehits juga..warung raminten, ternyata penuhnya kaya kampret..menu makanan murah, rasa yah so so, hmmmm no comment ah..yang pasti gw makan ini bikin muntah..asu.
Way back home..yak pantura kali ini, tetep macet masih jadi kawan perjalanan..18 jam juga. Langsung kerja pula, ok lah sampai ketemu di perjalanan yang lain. 

Side story :
The damned driver : this driver, drive like hell, smoking in the car, always complaining, phonecall while driving, fighting with his (number three) wife in the phone, and drive more like hell, never have meal, what a driver.



Thursday, May 17, 2012

Photo Collection : Sabang, Nol Kilometer




Sabang, sebuah salah satu pulau terluar Indonesia, terletak di pulau Andaman, pulau ini banyak menyimpan keindahan baik di atas air maupun di bawah.Perjalanan dimulai dari Jakarta menuju bandara Sultan Iskandar Muda, dilanjutkan perjalanan 40 menit (taksi ke Ulee Lheue). "Bridge the Nation" itu tulisan di kapal ferry yang akan kita gunakan menyebrang ke Sabang, kira-kira 1jam30menit, 40 ribu untuk kelas ekonomi. Mari kita berlayar.
                                        
Tiba di pulau Sabang, kami ke Pantai Iboih, salah satu objek paling menarik di Pulau Weh ini. Kami langsung mencari penginapan, mulai dari 50 ribu sampai dengan sekitar 250ribuan tersebar. Tapi ada bagusnya booking di depan, kaya di Iboih Inn. Gw hampir ga dapet kamar karena penuh semua euy. Ok, pantai Iboih itu breathetaking. Keren! Makanannya juga ok banget, coba Mama's Kitchen, ada di tengah-tengah bukit. Curry dan Rendangnya the best !!!!!!

 
Kurang lebih di Pantai ini kita harus sedikit sopan, karena di Aceh masih menggunakan hukum Syariat Islam, sebaiknya tidak berbikini ria di kampung.












Waktunya untuk enjoy di pantai, karena di hari jumat pagi, tidak boleh ada kegiatan diving, untuk menghormati mereka yang muslim. Ok kita bermain-main saja di pantai yang airnya sangat bening ini. Mantap..







Ok, Tabung + BC Check, Fin + Mas Check, Camera Check, Lets go to the deep blue sea :)





 


Wew, sayang pas gw kesana, arus lagi kurang bagus, sedikit keruh tapi masih keren. Coral?masih sangat padat, sehat dan warna warni. Ikan?wew banyak banget euy, Nudie? Its every where. Morray?you dont want to see again for the next month..:)

Time's up, waktunya untuk kembali ke Jakarta. Tapi sebelumnya ada baiknya untuk kasih sedikit penghormatan kepada mereka yang mengalami bencana dahsyat di Aceh beberapa tahun silam. May all being are free from suffering.


Ok Sabang Trip is up, next from me is Baluran and Menjangan, if i am not to lazy to write it down :)


Monday, February 23, 2009

playground..

satu sisi anak seribu pulau..pulau seribu maksudnya..
mereka bersekolah, bermain, dan laut adalah area bermain mereka sehari-hari..
bandingkan dengan anak kota yang bermain PS, Gameboy, nonton tv, bahkan nonton sinetron bersama ibunya..anak kota yang tidak pernah puas dan akan terus dimanjakan oleh teknologi..
ada baiknya anak kecil diperkenalkan ke alam, karena di alam kita bisa menjadi lebih bersyukur karena indahnya bumi ini..funworld dan timezone tidak akan kemana-mana, mereka akan terus mengupdate permainan mereka, namun alam ini semakin lama semakin menjadi lebih jelek, sampah, udara yang panas, laut yang kotor karena limbah, binatang liar yang terancam kehidupannya..better see the nature than game center..

alam tempat kita hidup..kita harus mulai berhenti menyiksanya dengan mengeksploitasi habis-habisan dengan listrik yang kita pakai sehari-hari, plastik, kertas, baju, hmm,,i feel sorry for this mother earth,,



i wondering if our grand children still can see this beautiful sea, beautiful mountains, and this earth in the way we see..