Thursday, June 11, 2009

Banjarmasin..part 3..kota seribu sungai


Ibu kota Kalimantan selatan..yang terkenal dengan kota seribu sungai..kota ini memang awalnya sangat bergantung dari sungai barito..dahulu semua mengandalkan air sungai barito sebagai sandaran hidup..transportasi air menjadi sarana utama, rumah2 pun punya tempat parkir untuk perahu sederhana..Dikelilingi rawa rawa gambut kota ini berkembang cukup pesat, salah satu pemicu adalah berkembangnya bisnis batu bara di daerah Kalimantan yang kaya akan sumber daya alam..bisnis ini pun berdampak banyak pada keseimbangan lingkungan..Lingkungan yang asri pun berubah..banyak hutan dibabat untuk menambang batu bara, pembukaan lahan kelapa sawit..penambangan minyak bumi pun marak di kalimantan,,efeknya pun laut menjadi tercemar akan minyak, seperti yang terjadi di Kalimantan belum lama ini,,namun di balik semuanya itu terkadang orang2 pun menjadi kaget dengan perkembangan pembangunan dan juga terjadi kesenjangan sosial yang cukup tinggi disini. Banyak Hummer, ford ranger, triton, land cruiser sudah menjadi pemandangan yang biasa, bahkan di kota besar seperti Jakarta pun mobil seperti ini jarang dilihat..transportasi umum menjadi pilihan terakhir untuk mereka, selain itu pengembangan transportasi umum kurang dipedulikan oleh pemda setempat.


Sepanjang jalan Banjarmasin - Palangkaraya terdapat banyak sekali jembatan, salah satunya adalah jembatan Barito yang sangat terkenal karena ini jembatan terpanjang sebelum ada jembatan suramadu. pemandangan yang ada di perjalanan adalah rawa-rawa dan juga kebun-kebun karet serta kebun kelapa sawit, sedikit sekali rumah yang dilihat disepanjang perjalanan ini. Seperti daerah yang sangat terpencil. Hutan Borneo yang menjadi paru2 dunia sudah berubah menjadi kebun sawit dan juga tambang batu bara, seperti inikah paru2 dunia deperlakukan??

Pembangunan di kota banjarmasin tergolong susah karena secara struktur tanahnya tidak padat, melainkan rawa-rawa saja, banyak bangunan yang mulai amblas ke dalam tanah perlahan-lahan, sedikit demi sedikit, namun bisa dipastikan hal ini akan berbahaya di masa yang akan datang. Seperti Duta Mall, yang jelas terlihat antara aspal jalanan dan bangunan sudah mempunyai "gap" beberapa centi. Wow..Bagaimana pemerintah tertantang untuk mengembangkan daerah ini, karena wilayah ini tidak kalah kaya sumber daya alam dengan kota-kota di kalimantan timur, yang notabene sudah jauh lebih berkembang.

No comments:

Post a Comment