Wednesday, September 28, 2011

Surga itu bernama (Alor) bagian 1

45 menit penerbangan bukan sebuah waktu yang lama, namun pemandangan lautan yang dikelilingi dengan bukit dan juga berwarna hijau tosca sangat menghibur hati. Bandara Mali, Alor bukan lah bandara indah seperti di Sultan Hasanuddin Makassar, bukan juga bandara tua Ngurah Rai di Bali, namun hanya sebuah gedung yang mungkin hanya seluas 1 ruang tunggu di bandara tersebut. Penerbangan sekali hanya 2 kali, itupun hanya dengan pesawat baling - baling. Yah mungkin tidak banyak yang tahu mengenai Alor, masyarakat di sini pun bisa dibilang sedikit tertinggal maklum daerah timur.


Kami beranjak dari bandara dengan sebuah mobil carteran menuju ke Alor kecil sebuah desa di ujung pulau Alor ini. Polisi pun jarang kami temui, namun pengendara motor maupun mobil disini cukup teratur jika dibandingkan dengan Jakarta kita. Meskipun helm dan juga lampu bervariasi gemerlap tapi "who cares?"

Tujuan kami kali ini adalah Pulau Kepa yang kecil atau "La Petite Kepa" dalam bahasa Perancis. Sebuah resort diving di Pulau Kepa. Kami pun sampai di Alor kecil yang merupakan tempat transit menyebrang pulau yang hanya berjarak 10 menit berenang, mau berenang?monggo,,,,


Suasana pelabuhan kecil ini menjadi tempat parkir sembarangan, koq bisa?yang parkir ini adalah perahu nelayan yang tertambat dimana-mana. Perahu besar?ketinting kecil seperti di Lovina (sedikit sotoi, ga pernah ke lovina saya :P). Bocah-bocah kecil disana pun saya bully untuk loncat akrobatik ke laut yang sangat menggiurkan, click, pret, click, pret..ucapan terima kasih saya adalah sebungkus biskuit supaya mereka menjadi kuat :). Ketinting yang mengantar kami hanya muat 2 orang dan sedikit barang, jadilah kami mengantri dengan sabar, toh mengantri adalah cermin orang berbudaya :D.

Laut disini sangat hijau dan bersih, namun kami sudah biasa dengan laut seperti itu (gregetan pengen terjun padahal). Sesampainya di resort kami sudah senang karena suasana disini sangat sepi dan tidak ada orang, yeah this is gonna be a private resort. Namun ternyata semua tamu yang ada sedang diving, berapa orang?yak 15 orang saja. Kami pun segera melakukan aktivitas wajib setiba di resort ini, tiduran di hammock memandangi langit biru dan juga laut yang indah.

Wah bangun-bangun kami sudah disiapkan makan siang, menu siang ini ikan bakar, dan juga sayur nangka (sebenernya saya si lupa, tapi ngasal gapapa lah ya). Setelah makan pun kami akhirnya bertemu dengan rombongan diving, mereka baru bertemu mola-mola dan juga hiu wobegong, juancukkkkk kabeh..telat sehari saya. Ok mari berharap laut Alor penuh kejutan untuk kami besok. Yak ternyata memang Alor penuh kejutan, kami tidak bisa diving di esok hari, karena hari raya Lebaran, kami benar-benar lupa. Jadilah kami bermain di pantai, ngomong-ngomong pantai ini berada sekitar 5 menit dari resort, pasir putih agak kemerah-merahan, laut bening berwarna hijau tosca gradasi biru banget, langit berkarakter dan juga pohon kelapa yang teduh. Bagus? whew, saya ga pernah ngeliat laut sebagus ini di hidup saya yang masih muda ini. Bunaken, Togean, Lembeh, Pulau seribu, Ujung kulon, Ko Phi-phi, Krabi, Baron, Drini, Sempu, Kuta, Dreamland, Gili, Senggigi, Losari, kira-kira itu semua pantai pernah saya datengin tapi ga ada apa apanya ama Alor.

Bener aja, baru mau turun snorkeling di sekitaran pantai, masih cetek sebetis saya udah ngeliat hiu black tip masih bayi berkeliaran 6 ekor, lagi cak benteng mereka, mondar mandir kejar-kejaran. Jadilah sejam saya cuma melihat hiu yang mondar-mandir. Sungguh menyenangkan, hiu itu binatang yang sangat lucu dan patut dilestarikan. Jika ada restoran jualan hiu untuk menu mereka, anda harus melakukan ini, ngomong ke managernya bahwa hiu itu binatang langka dan tidak sepatutnya dijual di restoran.kalau perlu marah-marah dan melaporkan restoran itu ke orang tua anda (kaya ngaruh ya), tapi di internet ada petisi online yang di organisir oleh para diver dan juga pecinta lingkungan untuk memproses perlakuan menyimpang terhadap hiu kepada yang berwenang di negeri ini. Hiu itu binatang yang termasuk langka! ! Jadi stop pembunuhan hiu.


Bosan dengan melihat hiu kami pun kembali ke habitat kami, Hammock..hehe, penulis cerita ini sungguh pemalas. Mari tidur siang.(bersambung....)

1 comment:

  1. I love your blog, Jup... good review and great photographs... keep on writing, and working so you can earn more money to go around the globe, and write it down again in your blog!!

    ReplyDelete