Monday, February 20, 2012

School of Life part 25 : Assertive

Hmm Assertive itu apa yah, kalau dengan kata-kata susah menjelaskan tapi akan coba gw deskripsikan.

Tipe komunikasi itu ada 3 berdasarkan orang yang waktu itu Training gw, passive, assertive & Aggressive.

Passive itu adalah orang yang tidak bisa mendeskripsikan perasaannya dengan kata-kata dan lebih cenderung menghindari konfrontasi. Orang-orang seperti ini cenderung iya iya saja, namun sebenarnya punya banyak hal yang ingin dikomunikasikan. Hmmm ini kaya PRT baru, minta maaf mulu..:)

Aggressive itu adalah orang yang selalu berbicara dan terkesan untuk menghakimi orang lain, orang ini biasanya orang yang dominan dan egonya tinggi (IMHO), contoh supir metro mini yang seradak seruduk dan kalau menabrak malah ngomelin yang ditabrak :P

Nah sekarang cuma mau ngebahas assertive aja, gw pernah travelling dan ketemu orang Eropa, mereka itu dapat mengekspresikan perasaannya secara utuh tanpa merasa “ga enak” tapi cara mengucapkannya tidak “mengintimidasi”. Seperti pernah di perbatasan India-Nepal, saya proses Visa on Arrival sejumlah $30 yang tertulis dengan jelas di kantor imigrasi, namun saya dimintai tambahan $1 dengan alasan fee imigrasi. Fee tidak resmi, saya bertanya untuk apa, lalu saya memberikannya. Namun orang Prancis yang datang tepat sesudah saya dengan tegas menolak untuk membayar $1, dia bilang saya tidak mau membayar apa yang tidak tertulis di papan pengumuman anda. Jadi saya rugi $1 karena saya tidak assertive. Itu satu contoh, akan ada contoh lain lagi nanti.

Gw coba membahas karakter orang yang berkomunikasi assertive ini :

· merasa bebas untuk mengekspresikan perasaan, pemikiran dan kemauan

· dapat menginisiasi dan menjaga relasi yang baik dengan orang banyak

· mengetahui dengan jelas hak anda

· menjaga emosi anda, dengan mengungkapkan perasaan dengan benar anda akan membicarakannya dengan benar.

Menjadi assertive memang tidak mudah, seringkali status, jabatan, posisi menjadi penghalang anda untuk dapat bebas berkomunikasi. Apalagi jika berbicara dengan atasan, karena anda mungkin merasa tidak enak, takut salah, atau takut pekerjaan anda terancam oleh atasan anda. Namun dengan menjadi orang assertive, orang terbiasa untuk berbicara dan berdiskusi (berdebat), dan dengan itu pemikiran anda akan semakin terbuka dan anda akan semakin bisa membedakan mana yang benar dan salah, mana hak atau bukan, dan sebagainya.


Gw punya pengalaman menarik dengan mantan atasan gw, anggeplah si A, selalu menang sendiri, moody, emosi tingkat supir Metro mini, tidak pernah mau mendengarkan, pelupa dan heboh sana sini. Satu bulan jadi anak buahnya pun sudah gerah banget. Awalnya gw tidak nanggepin dan hanya profesional, berdebat hanya soal kerjaan. Namun pada akhirnya gw pun sudah hampir emosi dan pengen gamparin tu orang, akhirnya gw pilih untuk mencoba assertive dan mengutarakan semua kejelekan dia menurut gw pribadi. Jadinya?gw keluar dari perusahaan itu..haha, tapi setelah itu gw tau apa yang gw lakuin bener, kenapa? Karena lo Cuma idup sekali, kalo lo ga ngutarain semua yang lo rasain, dan selalu ngikutin irama orang lain, dan tidak pernah mewujudkan keinginan pribadi rasanya sayang yah.

Pokoknya komunikasi itu sangat penting dan itu yang lo lakuin sehari-hari, kalo lo ngerasa terlalu passive ya tambahin dikit keberanian lo untuk ngungkapin yang lo mau, meskipun itu beresiko sesuatu, jika lo terlalu aggressive, coba kurangin dikit dan lebih mendengarkan orang lain, gunakan bahasa yang lebih baik.

Cuma itu yang bisa gw komunikasikan, meskipun tidak 100% benar, tapi gw coba untuk mengutarakan pengalaman gw. Soooo have a good day.


1 comment:

  1. hahaha..takjub lo 'tahan' ga ngoceh dr bulan pertama..wkwkwkkw.. :p

    ReplyDelete