Wednesday, July 16, 2014

Wonders of the world, Komodo


Recently Komodo islands have been nominated as one of the world nature wonders, i don’t know the result about that, but definitely Komodo Islands are gonna take your breathe out. Where is Komodo island? Settled at the east of Indonesia, Komodo islands can be reached from Labuan Bajo, a small city in the Flores. Many airlines offer flights to Labuan Bajo from Denpasar, Garuda Indonesia, Trans Nusa, and Wings Air. Many accomodation available here, from budget to luxury. It is easy to find tour to see the dragon. 

As the last of dragon alive, Komodo are spread in Komodo Archipelago, estimated 5.000 still surviving in the wild. We took a chance to look for the dragon at Rinca Island, our boat parked at Loh Buaya (crocodile bay), and we have to complete the registration in the National Park Office, it’s easy. This national park is well managed, good information, clean and tidy office, good representative, and multilingual guide are available. There is an option to do some trekking to look for some dragon, short, medium, and long. Long trek  gives you more opportunity to see the dragon in the wild.  We do medium, well we see the dragon during the first 10 minutes trek, under the National Park kitchen (what? yeah some lazy komodo just wait for leftover food). However the trekking was really good, the scenery is superb, bring your hat because the sun aren’t friendly, bring your camera because you won’t see anything like this anywhere else, bring your mineral water, and bring your trash bag, because we want the national park stay the same for thousand of years more.

Spend 3 hours for the trek, you will wonder when you will be coming back again in years.
*picture will be updated soon..





Surga di bawah telapak kaki ibu?nope..surga itu di Komodo!

Mungkin tulisan di atas agak lebay, hehe, begitulah kira kira pengalaman gw berkunjung kesana. Berawal dari hari kejepit nasional, dimana ada 2 tanggal merah di dalam satu minggu akhirnya jadilah gw beli tiket ke Labuan Bajo, kami awalnya 4 orang, dengan istri gw, dan 2 teman sma gw, tapi 1 orang ternyata ngemeng (nomention nyet!hehe). Dengan pesawat baling baling Garuda Indonesia, kami mendarat dengan selamat ditemani hujan rintik di bandara komodo. Bandara komodo, bisa dibilang sangat sederhana, dimana bangunan sudah kusam, kecil, dan tidak ada fasilitas yang tampak masih layak. Keliatan di kejauhan bangunan bandara baru yang megah dan sudah selesai dibangun, kami berharap bandara baru ini segera beroperasi.

Kami pun segera meluncur ke pusat kota Labuan Bajo, melewati perbukitan dan pemandangan kapal kapal yang terparkir di teluk. Yeah salah satu dari kapal itu pasti kapal liveaboard gw selama 4 hari ke depan. Kami segera mendaftar dan melengkapi administrasi di Bajo Dive Club, kami pun masih menginap di Bajo Dive Resort selama 2 malam sebelum on board di kapal. Ok, waktunya sarapan, berbekal tripadvisor dan sinyal telkomsel yang galau, kami memutuskan untuk makan di Treetop. Restoran yang menawarkan pemandangan teluk labuan bajo, cukup untuk menyejukkan mata sambil menikmati sarapan kami. Masih belum kenyang kami pun melanjutkan makan siang di Made in Italy, diliat dari namanya uda pasti restoran Italia, wow, kami tidak menyangka ada restoran dengan penampilan sebagus ini di labuan bajo, mantap..dan kami pun disuguhkan free appetizer, pasta, dan selembar pizza, surprisingly very good, harus dicoba kalo ke Labuan Bajo. Kami pun menuju resort dan hujan hari itu tidak kunjung berhenti, kami pun istirahat untuk menyiapkan diri untuk diving esok hari.

                                       

 “first dive we go to Karang Makasar or Manta point, if we see Manta, then it is Manta Point, if not then it is Karang Makasar”, kampret tuh guide Jerman, well akhirnya gw papasan sama sekitar 8-9 Manta, yeah Manta Ray..kayanya bisa dibilang Manta Point, hehe. Dive kedua di Sebayur kecil, diving ini santai dan sangat bagus, visibility dan karang karangnya rapet banget. Setidaknya start yang bagus, masih ada 4 hari lagi untuk diving, gw pun skip diving ketiga di tatawa besar. Buat temen gw Riva dua kali diving belum cukup, dia pun lanjut lagi diving ketiga di hari itu, “drift divenya keren” katanya sambil terkagum kagum, so we call it a day, a good day.

                                      

“gw naik ferry dari Bali, niatnya si adventure, 30 jam lebih” begitulah cerita salah satu teman baru kita, joyce, ia berencana untuk mengambil open water di Komodo, wow, it will set a really high standard, karena Komodo ini konon merupakan salah satu situs diving terbaik di Bumi, yupp di Bumi, well we will find out soon.  Kami tidak sabar untuk membuktikannya selama 4 hari ke depan.
Safari Boat ini cukup nyaman, ada 3 cabin, meja makan, deck, common room, toilet dan kamar mandi yang cukup bersih. Ok this is our home for next 4 days. Lets make some bubbles.

“i wish i had Komodo National Park in my Country” Qadafi, Perancis, begitulah kira kira komen setelah satu kali diving, wew, sebagus itu kah?hehe, masih ada 12 diving untuk membuktikan itu.
3 Hari kemudian..tidak terasa kami sudah 10 diving di komodo, rasanya benar benar skip waktu, kami benar benar dimanja dengan pemandangan pantai berpasir putih, pulau pulau tertutup savana, lautan berwarna hijau tosca, karang yang berwarna warni, penyu yang sering menyapa, manta yang menari di lautan, jutaan ikan yang menemani kami diving, cantiknya hiu berseliweran, arus yang menantang, im out of words. This is heaven for sure.

                                

                                

Di Hari ke-3 ini kami kehabisan air bersih di kapal, wew, “we are screwed” kata salah satu diver, hehe, yah enjoy aja deh, bebersih dengan tisu basah aja.  Keesokan harinya kami menutup trip dengan menuju pink beach dan pulau Rinca untuk mencari Komodo.

                                   

“Look at this man, this is your country, you should be proud of it”-Brian, diver, kata kata ini memang benar, kita sebagai orang Indonesia harusnya lebih banyak berkunjung ke alam Indonesia, bangga masih ada surga yang tersisa di Indonesia. Kita sebagai warga negara harus menjaga alam indonesia ini supaya kelestarian alam dapat berlangsung sampai ratusan tahun ke depan. Dan Komodo merupakan salah satunya, suatu waktu berkunjunglah kesana, dan bangga lah tinggal di Indonesia.

                             

"Bajo Dive Club" operator diving yang kami gunakan, mungkin kalau kami nilai 1-10 ada di angka 8, terlepas dari kehabisan air tawar, dive guide kami sangat baik, Jimmy namanya, asli dari Ruteng, Flores, ia sangat bisa mengerti tingkat kemampuan kita dan kami merasa sangat aman selama diving ini. Makanannya lumayan, meskipun monoton, dan teman diver lain merasa sedikir kecewa dengan dive guide lainnya, sebut saja L. Peralatan yang digunakan pun sangat terawat dan berkualitas. Kalau ke Komodo, jadikanlah Bajo Dive Club ini sebagai referensi. We are satisfied. 

                                    

Oooops saat kami tiba di dermaga labuan bajo, kami diinfokan bahwa Gunung Sangeang di Nusa Tenggara Barat Meletus, kami memang melihat gugusan awan yang sangat “keren” dan kami tidak menyangka bahwa itu adalah letusan gunung. Semoga warga yang tinggal di dekat sana tidak apa apa dan dapat evakuasi dengan aman. Dan sedikit masalah untuk kami bahwa pesawat dilarang terbang. Jadilah kami terdampar selama 3 hari, sampai akhirnya pesawat boleh beroperasi kembali, namun kondisi bandara lumayan keos, semua penumpang yang gagal terbang menuntut untuk dapat kembali ke rumah masing-masing, dan jadilah Garuda Indonesia menjanjikan adanya pesawat tambahan, kami pun check in dan menunggu di boarding room. Setelah 3 jam kami menunggu, pihak garuda memberikan pembatalan secara sepihak, bahwa pesawat tambahan tidak jadi terbang dari Bali. Damn!!Kami pun diinapkan di hotel, was was bagaimana nasib esok hari, entahlah, gw gamau nyalahin garuda juga, ini memang bencana alam, gimana pun juga harus ada yang berpikir positif di antara semua yang ngamuk, hehe. Jadilah kami terbang dengan pesawat jet bombardier, pertama kali mendarat di bandara labuan bajo, dan chief pilot yang langsung menjemput. Saat nya meninggalkan Labuan Bajo, dan gw akan kembali kesini, ke salah satu surga tersisa di dunia.


Damn I Love Indonesia. 

Monday, December 2, 2013

Jakarta's Food & Drink : Le Quartier Senopati

Le Quartier, sebuah restoran Perancis yang sangat menarik untuk disinggahi di jalan Gunawarman Senopati, uda beberapa kali lewat akhirnya tergoda juga untuk menepi kesini.

                                              

Begitu masuk langsung berasa kaya di luar negeri, interior kayu dan juga ruang terbuka yang memanfaatkan cahaya matahari, serta pelayan yang ramah bahkan mungkin karena banyak bule mampir kesini, gw diajak ngomong inggris..ok, terlepas dari itu, gw pesen salmon steak, disajikan dengan potato grill, tomato grill, eggplant grill, daun daunan, black pepper dengan saos pilihan, ada beberapa tapi gw pilih yang ada mushroomnya..lupa namanya..


Rasanya simpel tapi ngepet..enak banget!!kampret..hahaha, ok this time memang hanya mesen main menu, ga pesen desert maupun apetizer, maklum tanggal tua :P, next time bakal nyoba yang laen..

Price : from 65k (appetizer)
Taste : 7.5/10
Service : 7/10
Design : 7.5/10

School of Life part 32 : Iphone photography?

Uda lama banget SLR gw ga diajak jalan, trip kecil pun jarang gw bawa..selaen berat, ribet, kalo untuk travelling yang ga terlalu jauh pun hasil foto pake Iphone cukup memuaskan..

Sea above sky

Karang Aji Beach Cimaja

Mother Mary Chapel, Tomohon

One Republic on Guiness Arthurs Day
Iphone bisa panorama, ngedit langsung, hitam putih, fish eye dengan tambahan lensa..its perfect for daily photography!!

But still I love my SLR :)

Manado, a few years after..

Babi tore, kepiting, ikan, udang, klapertart, nasi kuning, memenuhi pikiran gw saat pesawat akhirnya mendarat di bandara Sam Ratulangi, Manado. Kira kira uda sekitar 2,5 tahun menyudahi perantauan di kota ini. Makanan tersebut merupakan favorit selama tinggal disini, hehehe. Kali ini gw kesini sebagai turis, temen baik gw selama tinggal disini pun menjemput di bandara dan berbaik hati untuk meminjamkan mobil. Yippieee, kami pun mengantarkan dia terlebih dahulu karena ada family gathering di ex kantor gw. Too bad dia ga bisa ikut nemenin gw menyisir kota manado lagi..

Makan siang pertama...Babi tore..hehehe, gw masih inget jalanan manado euy, yang paling gw inget angkotnya metalll, gemerlap dan canggih sound nya..gw akhirnya ke tomohon, ke bukit doa, salah satu tempat favorit gw juga, bukit yang terletak di areal pegunungan dekat kota tomohon, udara sejuk, pemandangan indah, kapel dengan arsitektur yang ajaib, taman yang hijauu..hehe foto gw ambil dari jaman dulu aja..kali ini gw ga moto moto, pengen nyantai aja..

                             

Abis itu ke danau Linaw, too bad tempat ini lagi di renovasi, padahal tempat ini sangat indah, udara yang sejuk, kafenya pewe banget, tp sekarang mungkin lagi ekspansi, dulu si katanya mau bangun resort. Kami hanya bisa menikmati keindahan danau ini dari sisi yang lain, banyak pondokan kayu yang berjualan kopi atau indomi..Ok tujuan selanjutnya adalah Gardenia Country Inn, ini tempat emang pewe banget, gw uda pernah nulis ttg tempat ini..cakep banget dah tempatnya, really relaxing..

                               

Sayang 2 dari teman kami tidak bisa bergabung untuk jalan jalan di Tomohon, karena pesawat singa itu membatalkan tiket seenak jidat dan memberikan tiket baru 7 jam setelahnya, gila apa..singa anyinggg..

                                              

Pagi kami sudah bersiap siap untuk diving di Lembeh, kami jalan jam 7an dari Manado, kami berkendara ke Bitung. Diving di Lembeh memang menjadi pengalaman yang mengesankan, diving di lumpur dan mencari critter yang unik unik dan banyak yang hanya hidup di selat ini. Kami pun dibagi menjadi 3 grup, ada yang baru mengambil Possi 1 star dan ada yang ambil 2 star..lets dive..tidak terlalu banyak yang dilihat di diving pertama ini (TK2)..kami pun melanjutkan diving di Magic Rock, formasi batuan dan juga karang serta pasir hitam menjadi pemandangan kami selama di bawah, banyak shrimp, nudie, crab, dan kami melihat 7 pigmy seahorse, 4 berwarna kuning, dan 3 berwarna pink. Uhuiii..Waktu pun sangat terbatas, kami harus kembali ke Manado untuk melakukan night dive, kali ini spotnya adalah Sedona Reef..Kami pun menikmati makan malam sea food di City Extra..it was a long day..

                                       

                                       

Esok harinya kami berangkat ke bunakan untuk melanjutkan diving kami, 2 dive di bunaken, Fukui dan lekuan 2..”visibility was not the best but still bunaken is bunaken”..pada akhir diving kami, kami bermain main dengan 4 ekor penyu, salah satunya penyu raksaksa..ditutup dengan nasi kuning khas manado..dan pisang goreng sambel roa..

                                               

                                      

                                      

Malam harinya kami makan malam di D’terrace, sayang udang dan kepiting habis..padahal gw uda kebayang enaknya kepiting saos padangnya disini..gembel, dan emang disini emang pelayanan agak lama..tapi salah satu tempat makan yang paling enak di manado (in my opinion)..So that was the last night, and we have to go back to Jakarta,, short trip but it was fun. Manado, definitely will be back again..sometime..